Satu jam kami tracking dari CIBOM, tembus sampai Ciramea, lalu dilanjut susur pantai sampai tiba di Tanjung layar. Sambil tracking kami mewawancarai dua wisatawan mancanegara.
Suasana di Tanjung layar sangat menyenangkan, tidak ada manusia kecuali kami bersembilan. Tumpukan pasir di Tanjung Layar sangat tebal, sehingga kami kesusahan melangkahkan kaki. Angin yang kencang membuat badan kami jadi terasa berat. Tapi bonus yang ditawarkan di Tanjung layar luar biasa sekali, ada tebing tinggi yang diatasnya ada menara pemantau, sayang kami tidak beruntung saat itu. Kami hanya bisa melihat menara dari bawah tebing, untuk naik ke atas menara pemantau kami harus mendapatkan izin terlebih dahulu dan sayangnya disana tidak ada polhut yang berjaga. Di sana juga ada padang rumput, tapi karena agustus memasuki musim kemarau, rumput-rumput yang ada di sana kering. Ada pohon kiara (Ficus sp) yang akarnya membelah jalur tracking, seperti di film-film horor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar